Bulan
Juli lalu, rakyat Indonesia disibukan dengan perayaan akbar pesta demokrasi yang menegangkan.
Pasalnya pemilu yang hanya diikuti oleh dua kandidat ini menjadi penentuan
siapa yang akan memimpin Indonesia untuk 5 tahun kedepan. Jika kandidatnya
hanya dua, pasti terlihat dengan jelas siapa yang menang dan siapa yang akan
kalah. Untuk itu kedua kandidat melakukan promosi dengan begitu gencar.
Pesta demokrasi yang
gagal.
Ketika
dimulainya rekafitulasi terhadap hasil pemilihan presiden dan wakil presiden 9
juli lalu itu, terlihat banyak sekali masyarakat yang melakukan protes.
Pasalnya banyak dari mereka yang menganggap hasil dari perolehan suara tersebut
ada indikasi kecurangan. Protes ini dilakukan oleh pasangan nomor urut satu
yaitu Prabowo-Hatta, yang menegaskan bahwa pilres ini mengandung beberapa
kecurangan. Ada oknum-oknum yang dinilainya telah melanggar aturan dari
pemilihan presiden yang demokrasi.
Tak
ayal bahwa saat ini protes tersebut berbuntut panjang. Ini juga menegaskan
bahwa demokrasi yang selama ini dijunjung tinggi oleh masyarakat Indonesia dan
telah lama digunakan melalui pemilihan umum ternyata sebenarnya masih gagal
dalam pelaksanaannya.
Persaingan di
mahkamah konstitusi
Setelah
dua kandidat ini bersaing secara ketat melalui pemilihan presiden, kini kedua
calon pemimpin bangsa ini akan bersaing di mahkamah konstitusi. Persaingan ini
terjadi lantaran kubu dari prabowo-hatta melaporkan dengan tegas tindak
kecurangan yang terjadi saat proses pemilihan umum.
Kini
persaingan yang terjadi sejah 6 agustus lalu sudah masuk pada babak akhir yang
semakin menguras hati. Menurut pakar hukum tata Negara sekaligus sebagai
pengamat pemilu di Centre for Electoral Reform yakni Refly Harun, menegaskan
bahwa persidangan terakhir ini belum menemukan kesimpulannya. Pasalnya kesaksian
yang diberikan oleh pihak prabowo belum sepenuhnya dapat meyakinkan kesembilan
hakim itu. Dari mulai permasalah mengenai banyak suara yang menyatakan bahwa
kubu pertama unggul sampai masalah daftar pemilih khusus tambahan.
Tapi
meskipun pesta demokrasi ini
berbuntut panjang, masyarakat tetap mengharapkan agar mahkamah konstitusi
memberikan keputusan sesuai dengan kebenaran yang terjadi.
Post a Comment
Tinggalkan cacimaki anda di kotak komentar yang sudah saya sediakan ^_^